Marawapost.com, Agam – Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Dr Mhd Lutfi AR, secara resmi membuka Pekan Olahraga, Seni dan Pembelajaran (Porsenijar) PGRI Kabupaten Agam 2025 di kawasan Taman Wisata Muko-Muko, Kecamatan Tanjung Raya, Sabtu (27/09/25).
Kegiatan yang diinisiasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Agam ini akan berlangsung selama dua hari, dengan melombakan berbagai cabang di bidang olahraga, seni, dan kreativitas pembelajaran.
Ketua PGRI Agam, Iskandar, menyebutkan bahwa cabang olahraga yang diperlombakan meliputi bulutangkis, tenis meja, catur, dan voli. Sementara pada bidang seni, digelar lomba menyanyi solo, tari tunggal, paduan suara, serta kreasi konten video.
Adapun untuk bidang pembelajaran, para guru ditantang menampilkan kreativitas inovatif yang dapat memperkaya proses belajar-mengajar.
“Pemenang di tingkat kabupaten ini nantinya akan mewakili Agam pada ajang serupa di tingkat provinsi, yang direncanakan digelar Oktober mendatang. Jika lolos, mereka juga berkesempatan tampil di tingkat nasional pada November 2025 di Bandung,” jelas Iskandar.
Dengan mengangkat tema “Mewujudkan Guru Sehat, Kreatif, Profesional, dan Berbudaya Menuju Indonesia Maju”, Porsenijar 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat eksistensi guru, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat.
Sekda Agam, Mhd Lutfi AR, dalam sambutannya menegaskan bahwa Porsenijar bukan sekadar arena kompetisi, tetapi juga wadah kebersamaan bagi insan pendidik untuk menumbuhkan semangat sportivitas, kreativitas, dan inovasi.
“Guru adalah ujung tombak peradaban. Dari tangan gurulah lahir generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing. Porsenijar ini membuktikan bahwa guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi teladan dalam kejujuran, kerjasama, kesehatan jasmani, serta keindahan budi pekerti,” ujar Lutfi.
Ia menambahkan, Pemkab Agam terus berkomitmen memperkuat sektor pendidikan melalui program-program strategis, seperti penguatan literasi dan numerasi, pemberian makanan bergizi gratis bagi siswa, peningkatan kompetensi guru lewat pelatihan dan workshop, hingga kolaborasi dengan berbagai lembaga.
“Olahraga, seni, dan pembelajaran merupakan tiga pilar utama yang akan memperkokoh eksistensi guru di tengah masyarakat. Kami yakin, guru yang sehat, kreatif, dan inovatif akan mampu melahirkan murid-murid yang hebat,” tutupnya. (*)