Marawapost.com, Lubuk Basung – Tim penilai perpustakaan nasional kunjungi Perpustakaan Bahrul Ulum Nagari Lubuk Basung untuk melakukan penilaian perpustakaan terbaik desa/nagari di tingkat nasional. Kordionator anggota tim verifikasi pusat, Maman Suherman atau yang akrab disapa Kang Maman bersama rombongan di dampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Dr Mhd Lutfi AR, dan Ketua TP PKK Agam, Ny Merry Benni Warlis.
Momen dalam acara penyambutan tim penilai di Kantor Wali Nagari Lubuk Basung, Jumat (19/09/25), turut disaksikan masyarakat nagari Lubuk Basung dan pemangku kepentingan nagari.
Sebelum melakukan penilaian tim juri, Maman Suherman bersama Sekda Agam, Dr. Lutfi.AR, SH, M.Si dan Ketua TP PKK Agam, Ny Merry Benni Warlis menuliskan kata-kata motivasi pada selembar kertas yang telah disediakan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan literasi di Agam.
Kang Maman menulis, “Pustaka Adalah Pusaka,” yang menggambarkan bahwa buku adalah warisan berharga bagi generasi.
Sementara itu, Ketua TP PKK Agam, Ny Merry Benni Warlis, menuangkan pesan, “melalui membaca kita bisa menguasai dunia.” Sedangkan Sekda Agam, Dr Lutfi, AR, SH, M.Si menegaskan nilai lokal dengan menulis, “alam takambang jadi guru.”
Kata-kata penuh inspirasi tersebut sontak menjadi perhatian masyarakat yang hadir. Harapannya, pesan bijak ini dapat membangkitkan semangat membaca, memperkuat budaya literasi, dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan sekaligus.
Pada kesempatan itu, Maman Suherman mengatakan, ini prestasi luar biasa yang telah diraih perpustakaan bahrul ulum nagari lubuk basung. Masuk Nominasi 3 besar ditingkat nasional ini sangat sulit, banyak indikator-indikator penilaian yang telah dilewati dan telah menyisihkan 540 Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Sekarang yang paling penting bukan menjadi juara 1,2 dan 3, tapi bagaimana hal ini bisa menjadi pemantik untuk gerakan yang lebih besar dalam literasi”, ujar kang maman.
Disebutkan kang Maman, indikator yang ditetapkan perpustakaan nasional itu bukan main-main. Ada 8 indikator, mulai dari jumlah koreksi, layanan, sarana prasarana, inovasi, dampak dan lain sebagainya. Setiap indikator turunannya menjadi 26 poin.
“Kesemua poin itu, perpustakaan Bahrul Ulum nagari Lubuk Basung lulus. Ini merupakan hal yang luar biasa, prestasi yang diraih merupakan bentuk keseriusan pengelola pustaka untuk kemajuan literasi”, ungkap kang Maman. (RieL)
“