Marawapost. com, Dharmasraya – Proyek pengerjaan Rigid Beton Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tahun anggaran 2023 yang dikerjakan oleh PT. SADEWA menuai kritik dari masyarakat Dharmasraya. Pasalnya, masa pemeliharaan yang seharusnya dilakukan oleh pihak kontraktor terkesan diabaikan, tanpa ada perbaikan atau tindakan nyata hingga kini, meskipun sudah banyak keluhan yang muncul.
Pada Selasa, 17 September 2024, di berbagai kalangan masyarakat Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, berkembang informasi bahwa pengerjaan proyek tersebut, khususnya di wilayah Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang seharusnya.
Sejumlah masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pengerjaan rigid beton ini terlihat jelas tidak sesuai standar. “Kita bisa lihat dengan kasat mata, jalan yang sudah dikerjakan memiliki kemiringan yang sangat tinggi dan tidak rata,” ujar salah satu warga setempat.
Masyarakat juga mencurigai adanya kongkalikong antara pihak PT. SADEWA dan pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam pelaksanaan proyek ini. Mereka menduga bahwa pengerjaan jalan dilakukan dengan terburu-buru tanpa penyelesaian yang layak, hanya demi memenuhi tenggat waktu sebelum masa pelaksanaan berakhir. Bahkan, diduga pekerjaan langsung diterima tanpa melalui proses finising yang benar.
Lebih parahnya lagi, batu pasangan pada bahu jalan yang tidak diratakan menyebabkan genangan air saat hujan, mempercepat kerusakan pada jalan. “Bahu jalan yang retak dan pecah di beberapa titik adalah bukti pengerjaan yang asal-asalan. Selain retak, kondisi jalan juga bergelombang dan tidak merata,” tambah warga lainnya.
Upaya konfirmasi kepada pihak PT. SADEWA melalui pesan WhatsApp dan aplikasi chatting Lindo tidak mendapatkan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terkait proyek ini, mengingat kualitas jalan sangat mempengaruhi keselamatan pengendara di Jalan Lintas Sumatera. (Ali04)