Luar Biasa, Dibawah Kepemimpinan Bupati Andri Warman Pemkab Agam Raih Piala Adipura 2 Kali Berturut-turut

  • Whatsapp

Marawapost.com, Agam – Luar biasa, dibawah kepemimpinan DR. H. Andri Warman,MM sebagai Bupati, Kabupaten Agam raih Piala Adipura 2 kali berturut-turut oleh KementrianLingkungan Hidup dan Kehutanan-RI.

Piala Adipura pertama diraih pada tahun 2023, saat itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dijabat oleh Arif Restu, sedangkan Piala Adipura kedua diraih pada tahun 2024 ini dengan Kepala Dinasnya Ir. Afniwirman.

Piala Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan-RI ini langsung diterima oleh Bupati Agam yang didampingi oleh Kadis Pertanian Agam dan dibawa pulang ke Lubuk Basung pada hari ini, Rabu (06/03/24).

Bupati Agam beserta rombongan disambut oleh Asisten 1 Setdakab Agam, Rahman, SIP, Kadis Kominfo Agam, Kadis Pertanian beserta rombongan dan sebagian pasukan orange dari Lingkungan hidup serta Walinagari se-Lubuk Basung di Bandara BIM.

Saat diperbatasan Agam, rombongan Bupati disambut oleh Forkopimca Kecamatan Tanjung Mutiara bersama pasukan orange. Pasukan orange bersyukur, Pemerintah Kabupaten Agam sukses meraih Piala Adipura untuk kedua kalinya.

Kemudian Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM beserta rombongan juga disambut di Simpang Gudang Manggopoh oleh Sekdakab Agam, Drs. Edi Busti, MM dan jajaran, Tokoh Masyarakat serta masyarakat setempat. Penyambutan diiringi dengan penampilan seni tambua tasa.

Setelah itu Bupati Agam bersama rombongan dan masyarakat melanjutkan melakukan arak-arakan Piala Adipura sampai ke pasar usang Lubuk Basung dan terakhir finis di Kantor Bupati Agam.

Dalam arak-arakan yang diikuti ratusan warga, Bupati menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota.

Dirinya juga menyatakan harapannya agar prestasi ini dapat dipertahankan dan bahkan meningkat, sehingga Agam dapat meraih Piala Adipura Kencana di masa depan.

“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini dan kami berjanji untuk terus bekerja keras dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kami. Dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, saya yakin kita dapat meraih prestasi yang lebih gemilang di masa depan”, tukas Bupati.

Dikatakan, kita akan memberikan perhatian kepada pasukan oranye ini, karena telah memberikan kontribusi besar untuk kebersihan dan keindahan Kabupaten Agam terkhusus Lubuk Basung.

“Kita cari jalan keluarnya bagaimana kesejahteraan pasukan oranye ini betul-betul terjamin,” ungkap Bupati.

Disambungnya, atas keberhasilan ini kita berikan reword kepada setiap pasukan orange satu bulan gaji yakni sebesar Rp. 2000.000,00. Selain itu Bupati juga memberikan reword kepada pasukan orange jalan-jalan setelah lebaran 1445 H nanti.

Sementara itu Sekdakab Agam, Drs. Edi Busti, MM menyebutkan kami merasa terharu dan berterimakasih atas perjuangan berat terutama Dinas Lingkungan Hidup dengan pasukan orangenya dan OPD terkait.

Terimakasih kita ucapkan kepada Bupati, karena dibawah kepemimpinannya sejak tahun 1993 kepindahan ibukota Kabupaten Agam ke Lubuk Basung baru pada tahun 2023 dan 2024 Kabupaten Agam mendapatkan Piala Adipura.

“Artinya setelah 30 Tahun baru Kota Lubuk Basung ini mendapatkan anugerah sebagai kota bersih, luar biasa dibawah kepemimpinan beliau kita mendapatkan penghargaan atas pengakuan pemerintah pusat atas kemajuan Kota Lubuk Basung sebagai kota kecil yang bersih di Indonesia.

Kemudian Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Afniwirman mengatakan, dalam upaya mempertahankan Piala Adipura, tidak hanya fokus pada pengumpulan sampah, tetapi juga pada pengolahan sampah agar mendatangkan nilai ekonomis.

Dikatakan Afniwirman, langkah mempertahanakn Piala Adipura tidak lagi hanya berfokus menjaga kebersihan lingkungan, tapi juga diperlukan inovasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Afniwirman menyebut, saat ini telah ada alat yang bisa mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Ia menjelaskan bahwa pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak memiliki dampak positif ganda.

Pertama, membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Kedua, menciptakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

“Ini adalah langkah progresif dalam pengelolaan sampah. Dengan mengubah sampah menjadi bahan bakar minyak, kita tidak hanya membersihkan lingkungan kita, tetapi juga menciptakan solusi untuk kebutuhan energi,” ujar Afniwirman.

Dia menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menerapkan teknologi ini secara luas.

“Kami berharap dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah dan meraih prestasi yang lebih baik dalam kompetisi Piala Adipura di masa depan, ” tambahnya.

Ditambahkan, penggunaan teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga kebersihan lingkungan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.

Ditempat yang sama, Tokoh masyarakat Lubuk Basung, Zommi Dt Nan Labiah mengatakan  pasukan oranye pahlawan kebersihan mesti mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Sebab katanya, berkat kerja keras yang dilakukan, mereka dapat menciptakan dan mempertahankan kebersihan serta keindahan lingkungan.

“Terbukti, berkat kerja nyata yang diberikan, Kabupaten Agam sudah dua kali berturut menerima penghargaan Piala Adipura dari KLKH”, ulasnya.

Disebutkan, penghargaan itu diraih tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi butuh proses yang sudah dilakukan puluhan tahun sejak Lubuk Basung menjadi pusat Pemerintahan Kabupaten Agam. Meski ini untuk Kota Lubuk Basung, Piala Adipura sesungguhnya penghargaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Agam.

“Maka pekerja keras yang hari ini benar-benar memberikan kerja nyata, kita berharap kesejahteraannya jadi perhatian bagi pemerintah daerah Kabupaten Agam”, tandasnya.

Untuk diketahui, ini merupakan momen bersejarah karena Kabupaten Agam berhasil mempertahankan Piala Adipura untuk kedua kalinya berturut-turut. Piala Adipura adalah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada kabupaten atau kota yang berhasil mencapai standar tertentu dalam hal kebersihan dan keindahan lingkungan.

Keberhasilan Agam dalam mempertahankan penghargaan ini menunjukkan komitmen dan kerja keras pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

(RieL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *