Dirjen Perumahan Pedesaan Kementrian PKP-RI Kunjungi Huntap Relokasi Korban Dampak Banjir Lahar Dingin Kabupaten gam

Marawapost.com, Agam – Dirjen Perumahan Pedesaan Kementerian PKP RI, Dr Imran mengunjungi perumahan Hunian Tetap (Huntap) untuk warga yang direlokasi, dampak korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Kamis (25/09/25).

Huntap yang dibangun sebanyak 80 unit, di Kecamatan Lubuk Basung. Perumahan itu sudah ditempati warga yang direlokasi.

Kunjungan Dirjen yang didampingi Bupati Agam, Benni Warlis itu, memberi semangat kepada warga karena pemerintah hadir untuk membantu pasca dilanda musibah setahun lalu.

Dirjen Perumahan Pedesaan, Dr Imran mengatakan, bangunan sudah terstandarisasi. Meski menggunakan sifanya bongkar pasang, tapi sudah memenuhi standar untuk ditempati.

“Infrastrukturnya juga sudah memenuhi standar. Begitu juga dengan listrik dan airnya. Kita lihat warga sangat senang mendapatkan bantuan ini,” ujarnya.

Dikatakan, dalam hal ini pembangunan dilakukan bukan hanya rumah, tapi infrastruktur pendukungnya juga menjadi perhatian.

Apabila huntap sudah diserahterimakan kepada pemerintah daerah, diharapkannya peran aktif pemda dalam memberdayakan warga di sini.

“Kita tahu ditempat yang lama mereka ada usaha, minimal usahanya itu bisa dilakukan di sini agar mereka bisa mandiri mengembangkan diri,” kata Imran.

Tentu katanya lagi, program ini sebelumnya harus di pos audit oleh BPKP untuk memastikan bangunan yang dibangun memenuhi standar.

“Kita berharap pos audit bisa segera dilakukan mengingat ini tahun terakhir penyelesaian. Jika nanti ada kesalahan, kita juga bisa cepat melakukan menyelesaikannya,” sebutnya.

Sementara itu, Bupati Agam, Benni Warlis menyebutkan, adanya bantuan Huntap ini sangat membantu kepada warga yang direlokasi akibat dampak banjir lahar dingin.

“Kita melihat bangunannya sangat bagus ditempati. Begitu juga infrastruktur, listrik dan airnya yang jernih,” katanya.

Ke depan, yang menjadi perhatian Pemkab Agam bagaimana warga di Huntap bisa mandiri, dengan memiliki usaha untuk menggerakkan ekonomi mereka di permukiman baru.

“Ini PR bagi kita. Kita akan mencari solusinya bagaimana persoalan ini bisa segera teratasi,” ungkapnya. (*)

Pos terkait